Burung Cockatiel, atau di Indonesia sering disebut dengan nama Burung Falk lebih populer di kalangan masyarakat dengan nama parkit Australia, ada juga yang menyebutnya sebagai Burung Kakaktua Mini karena memang bentuk fisiknya kecil , berparuh bengkok dan berjambul seperti burung kakaktua. Burung cockatiel ini memang bukan plasma nutfah Indonesia alias 'produk impor'. Burung falk atau parkit Australia ini, sesuai sebutannya, memang asli benua Australia. Burung ini populer di manca negara karena Falk ini cerdas seperti kakaktua dan bisa dijinakkan dan dilatih berbagai ketrampilan/trik. Selain itu, burung parkit australia ini pandai menirukan siulan.
Di alam liar habitatnya, burung cockatiel ini mempunyai warna bulu dominan abu-abu gelap, namun di tangan para breeder, kini muncul banyak corak/warna sebagai hasil mutasi dan persilangan. Burung cockatiel ini punya nama latin Nymphicus hollandicus, di Indonesia masih kalah tenar dibandingkan dengan parkit dan banyak yang belum tahu tentang burung ini tetapi di luar negeri burung cockatiel termasuk dalam burung peliharaan favorit karena perangainya yang tenang ( mudah dijinakkan) dan kecerdasannya sehingga burung ini menjadi teman bermain yang mengasyikan.
Perawatan burung inipun sangat mudah. Makanan utama burung cockatiel atau parkit australia ini adalah biji-bijian. Makanan parkit australia ini mudah didapatkan di penjual pakan burung. Bisa berupa juwawut, kenari sheet, biji bunga matahari atau bisa juga diberikan sayuran, buah-buahan, jagung manis dan juga kecambah sebagai variasinya. Para penghobi di Indonesia biasanya memberikan kenari sheet, juwawut atau biji matahari sebagai makanan cockatiel, sebagai menu utamanya dan jagung muda, sawi, taoge atau buah-buahan sebaagai makanan selingan. Cockatiel ini termasuk juga burung yang mudah ditngkarkan, namun di Indonesia masih terbatas penangkar yang membiakkannya. Harga cockatiel atau parkit australi ini di Indonesia masih relatif tinggi. Rata-rata ( bulan mei 2014) harga bakalan berkisar antara Rp.400.000 - Rp. 700.000,- per ekornya. Sedangkan harga indukan, biasanya berkisar antara 1.5 juta - 2.5 juta. Harganya semakin mahal jika corak/warnanya langka. Harga jual burung cockatiel saat ini tergolong stabil dibandingkan dengan harga burung kenari dan lovebird.
Soal corak/warna burung cockatiel ini, secara garis besar digolongkan menjadi beberapa jenis sebagai berikut:
3. Pearl
4. Pied
5. White Face
6. Cinnamon
Normal Grey adalah warna aseli burung cockatiel di habitat liar. Sedangkan mutasi warna yang umum adalah 5 jenis selain normal grey seperti gambar-gambar di atas. Selain warna-warna umum tersebut, ada beberapa mutasi warna yang sangat langka dan sukar didapat. Mutasi warna yang langka tersebut ada beberapa jenis yaitu:
1. Fallow
Di alam liar habitatnya, burung cockatiel ini mempunyai warna bulu dominan abu-abu gelap, namun di tangan para breeder, kini muncul banyak corak/warna sebagai hasil mutasi dan persilangan. Burung cockatiel ini punya nama latin Nymphicus hollandicus, di Indonesia masih kalah tenar dibandingkan dengan parkit dan banyak yang belum tahu tentang burung ini tetapi di luar negeri burung cockatiel termasuk dalam burung peliharaan favorit karena perangainya yang tenang ( mudah dijinakkan) dan kecerdasannya sehingga burung ini menjadi teman bermain yang mengasyikan.
Perawatan burung inipun sangat mudah. Makanan utama burung cockatiel atau parkit australia ini adalah biji-bijian. Makanan parkit australia ini mudah didapatkan di penjual pakan burung. Bisa berupa juwawut, kenari sheet, biji bunga matahari atau bisa juga diberikan sayuran, buah-buahan, jagung manis dan juga kecambah sebagai variasinya. Para penghobi di Indonesia biasanya memberikan kenari sheet, juwawut atau biji matahari sebagai makanan cockatiel, sebagai menu utamanya dan jagung muda, sawi, taoge atau buah-buahan sebaagai makanan selingan. Cockatiel ini termasuk juga burung yang mudah ditngkarkan, namun di Indonesia masih terbatas penangkar yang membiakkannya. Harga cockatiel atau parkit australi ini di Indonesia masih relatif tinggi. Rata-rata ( bulan mei 2014) harga bakalan berkisar antara Rp.400.000 - Rp. 700.000,- per ekornya. Sedangkan harga indukan, biasanya berkisar antara 1.5 juta - 2.5 juta. Harganya semakin mahal jika corak/warnanya langka. Harga jual burung cockatiel saat ini tergolong stabil dibandingkan dengan harga burung kenari dan lovebird.
Soal corak/warna burung cockatiel ini, secara garis besar digolongkan menjadi beberapa jenis sebagai berikut:
- Normal Grey
( picture's source: http://www.cockatiels.org )
2. Lutino
( picture's source: http://www.cockatiels.org )
( picture's source: http://www.cockatiels.org )
( picture's source: http://www.cockatiels.org )
5. White Face
( picture's source: http://www.cockatiels.org )
6. Cinnamon
( picture's source: http://www.cockatiels.org )
Normal Grey adalah warna aseli burung cockatiel di habitat liar. Sedangkan mutasi warna yang umum adalah 5 jenis selain normal grey seperti gambar-gambar di atas. Selain warna-warna umum tersebut, ada beberapa mutasi warna yang sangat langka dan sukar didapat. Mutasi warna yang langka tersebut ada beberapa jenis yaitu:
1. Fallow
Fallow ini mirip dengan Cinamon. Akan sulkit membedakan jenis fallow dan cinamon kecuali kedua jenis ini dijejerkan. Ada tips jitu untuk mengetahui apakah cockatiel berjenis fallow atau cinnamon, yaitu paruh dan kaki jenis fallow berwarna pink/merah muda. Selain itu iris mata jenis fallow berwarna meraah gelap. Hal ini tidak begitu terlihat karena mata si fallow ini sekilas terlihat seperti berwarna hitam/gelap tetapi jika dipaparkan dengan cahaya( misal kilasan blitz) maka akan nampak bahwa retinanya ( bukan pupil) berwarna merah gelap.
2. Silver
Cockatiel silver dibedakan jadi dua yaitu resesif silver dan dominan silver. Pada jenis resesif silver berkesan seperti normal grey cockatiel yang pudar dengan warna keperakan ataupun abu-abu terang. Matanya merah, paruh dan kakinya merah muda. Pada cockatiel resesif silver dewasa, nokhta merah di pipinya berwarna kuning dalam dan terang atau orange sementara pada betinanya warnanya setelah dewasa hampir tidak mengalami perubahan kecuali di bagian ekor.
Cockatiel dominan silver mirip dengan resesif, perbedaan mencoloknya hanya pada warna mata, walaupun samasama bermata merah, dominan silver lebih cenderung gelap.
Selain Fallow dan silver, masih ada dua mutasi langka yaitu Olive ( atau sering juga disebut dengan emerland), yellow face/yellow cheek dan pastel face.