Kamis, 12 Juni 2014

KACER JAWA SI HITAM BERSUARA INDAH



Kacer hitam yang sering disebut kacer jawa punya nama latin Copsychus sechellarum. Burung kacer hitam alias kacer jawa ini di Inggris disebut dengan nama Magpie Robin. Berbagai penyebutan berbeda di berbagai negara lainnya :
Di Czechnya disebut šáma seychelská, di Jerman disebut Seychellendajal, di spanyol punya nama Shama de Seychelles, orang Italia menyebutnya dengan Merlo delle Seychelles, bangsa Jepang menamainya se-sherushikichou dan masih banyak lagi. Jadi persebaran kacer jawa ini sebenarnya tidak hanya ada di Jawa, namun juga di berbagai belahan dunia. Istilah kacer jawa ini sebenarnya karena ada dua sub-species yang jadi burung populer di Indonesia yaitu Copsychus sechellarum dan Copsychus saularis. Ada perbedaan mencolok dari dua spesies ini, yaitu pada kacer hitam Copsychus sechellarum, warnanya hitam dari kepala hingga kloaka, sedangkan Copsychus sechellarum sebatas dada hingga kloaka berwarna putih. Copsychus sechellarum ini banyak terdapat di daerah Sumatra, penghobi menyebutnya kacer poci. Jadi Kacer Jawa sebenarnya hanyalah istilah yang menegaskan bahwa Kacer hitam itu berbeda dengan kacer poci ( selanjutnya sering disebut dengan nama kacer Sumatera).

Sebagi burung ocehan, Kacer Hitam jantan lebih digemari karena seperti pada burung berkicau lainnya, burung jantan lebih keras voume suara dan juga lebih banyak variasi kicauannya. Untuk membedakan jenis kelamin burung ini tergolong mudah, hanya dengan melihat secara sekilas akan Nampak yang jantan bulu hitamnya mengkilap sedangkan yang betina terlihat sedikit kusam/pudar. Untuk bakalan yang masih trotolan intensitas warna hitam pada yang jantan juga terihat sedangkan yang betina sama seperti betina dewasa, cenderung kusam.


Saat ini burung Kacer Jawa semakin digemari dan harganya juga semakin tinggi. Untuk bulan juli 2014 ini, kisaran harga burung kacer hitam atau kacer jawa ini adalah untuk dewasa hutan berkisar antara Rp.500.000,- sedangkan untuk trotolan mencapai kisaran harga Rp. 750.000,-. 

Jumat, 06 Juni 2014

Suara Burung Tledekan Gunung Yang Merdu, Diburu dan Semakin Langka Di Alam Liar

Penampilan burung tledekan ( yang jantan ) ini sangat cantik, dengan bulu berwarna biru tua dan kontras dengan warna coklat kemerahan/orange pada bagian bawah tubuhnya. Sedangkan burung betina tak punya warna biru di bagian atas, warnanya coklat dan agak kusam. Ukuran tubuh burung ledekan tergolong mungil, hanya seukuran ( kurang lebih ) sama dengan ukuran burung gereja, sekitar 15 cm saja,  namun jangan ditanya soal suaranya. Suaranya sangat merdu dan khas, seperti alunan seruling. Makanya burung ini, di beberapa daerah di Jawa sering disebut dengan nama burung "sulingan"  atau para pecinta burung ocehan lebih suka menyingkat namanya menjadi "sulgun" kepanjangan dari sulingan gunung. Burung ini cukup cerdas hingga sangat memungkinkan untuk di masteri dengan burung ocehan yang lain.



Nama tledekan sendiri adalah nama daerah, sedangkan nama resmi burung tedekan atau sulingan gunung ini adalah sikatan cacing. Sikatan cacing yang mempunyai nama ilmiah Cyornis banyumas ini tersebar luas di wilayah Asia Tenggara hingga ke Asia Selatan. Habitat alami burung tledekan / sulingan gunung  alias si "Cyornis banyumas"  ini di dataran rendah hingga  1.300 mdpl. Sikatan cacing ini suka  daerah yang teduh pada tumbuhan bawah di hutan primer dan hutan sekunder pada semua ketinggian.  Sarang burung ini bentuknya seperti cawan kecil yang tidak rapih terbuat dari bahan-bahan berberbahan serat-serat halus ( biasanya burung ini menyukai daun pinus kering sebagai bahan sarang) yang diletakkan pada tanaman epifit dekat permukaan tanah. Sekali masa bersarang umumnya betina menghasilkan 3-4 butir telur berwarna kuning tua bersemu merah jambu, berkilat dan berbintik coklat kemerahan. Burung sikatan gunung ini tidak mempunyai musim kawin, artinya mereka bersarang sepanjang tahun. Namun ada juga yang mengatakan, puncak tertinggi burung ini bersarang adalah bulan Maret hingga Juni.


Senin, 02 Juni 2014

CUCAK ROWO PALSU

Cucak rowo palsu? Emang ada? Imitasi?

Yeap, Cucak Rowo begitu tenar dan digandrungi, namun harganya yang selangit membuat orang berpikir dua kali untuk membelinya. Jika ada yang berharga murah tentu jadi rebutan. Inilah yang dibidik oleh pedagang burung nakal. Mereka menawarkan burung cucak rowo, tetapi palsu. Banyak yang tertipu, apakah anda pernah mengalaminya? Jika belum, simak tulisan ini.

Burung yang sering diklaim pedagang burung nakal yang berniat menipu pembeli awam, adalah burung Cucak Mutiara. Masih sebangsa dengan cucak rowo, bahkan penampilannyapun mirip sekali dengan cucak rowo. Burung Cucak mutiara ini, alias si cucak rowo palsu ini punya nama latin pycnonotus tympanistrigus.




Cucak rowo palsu, si burung cucak mutiara ini warna bulunya mirip dan sepintas tak ada bedanya dengan cucak rawa asliUntuk warna dan coraknya benar-benar mirip, perbedaan yang kentara antara cucak rowo asli dan cucak rawa palsu ini hanya besar tubuh cucak mutiara lebih kecil daripada cucak rowo asli. Dikarenakan ukurannya yang lebih kecil, kadang pedagang burung nakal tak kekurangan akal dengan mengklaim cucak mutiara ini sebagai bakalan/cucak rowo muda ( masih anakan). Lalu bagaimana kita tahu bahwa burung yang diklaim sebagai cucak rawa anakan itu adalah burung cucak mutiara? 

Kita harus jeli melihat, memang sepintas corak dan warna kedua burung ini sama, tetapi jika diperhatikan secara jeli, corak bercak putih pada burung cucak rawa lebih runcing/seperti jarum sedangkan untuk burung cucak mutiara bercak putih pada tubuhnya terkesan lebih tebal/bulat.

Perbedaan selanjutnya, bulu yang menutup kepala kedua burung ini berwarna seperti jerami, TETAPI pada burung cucak mutiara, pada bagian pipinya bulunya berwarna kuning.


Nah, semoga dengan tulisan ini bagi kicaumania yang masih awam dengan burung cucak rawa tak salah membeli cucak rawa palsu.

Minggu, 01 Juni 2014

Cucak Ijo, Pesona Suara dan Penampilan Yang Menyegarkan


Satu lagi burung berkicau indah yang sedang digandrungi saat ini, adalah Cucak Hijau atau Cucak Ijo.  Cucak Hijau atau Cucak Ijo, sesuai namanya memiliki penampilan tubuh yang cantik dengan warna dominan hijau daun.  Cucak ijo ini mempunyai nama ilmiah Chloropsis sonnerati, biasa disebut juga dengan nama Cica Daun Besar. Dalam bahasa inggris, Cucak ijo atau cucak hijau ini disebut dengan nama Greater Green Leafbird.

Penampilan fisik Cucak Ijo ini adalah sebagai berikut:

  • Panjang tubuh dari ujung paruh hingga ujung ekor kurang lebih 22 cm.
  • Seluruh tubuhnya didominasi warna hijau terang (hijau daun),  pipi dan tenggorokan burung jantan berwarna hitam berkilat dan ada noktah biru pada bahu burung jantan. Burung betina dengan tenggorokan kuning dan lingkaran mata kuning. Kedua jenis kelamin memiliki sepasang setrip malar biru berkilau di sisi dagunya.
  • Iris mata berwarna coklat gelap, paruh tebal hitam, dan kaki abu-abu kebiruan.
 Burung pemakan serangga dan buah-buahan ini di habitat aslinya menyukai hidup di atas pohon-pohon tinggi dan berdaun lebat.  Burung cucak hijau ini menjadi salah satu burung yang populer karena variasi kicauan yang lumayan banyak dan volume kicauan yang keras. Di pasaran harga cucak ijo saat ini berkisar antara Rp.500.000,- hingga Rp. 750.000,- untuk burung tangkapan hutan, sedangkan untuk burung trotolan lebih mahal dan semakin mahal untuk burung yang sudah jadi dan rajin berkicau.

Cucak Rowo Asli

Lihat suara kicauan Cucak rowo y ang merdu dengan klik link ini


Penggemar burung di tanah air tentunya sudah akrab sekali dengan nama burung yang satu ini. Si Cucak Rowo, burung yang diakui sebagai salah satu burung ocehan terbaik, bahkan sebelum murai batu terkenal.Lalu, kenapa judul tulisan ini "Cucaak Rowo Palsu?"

Tidak dipungkiri, cucak rawa memang terkenal namanya. Suara asli cucak rowo sangat indah dengan volume keras, apalagi jika sudah dimasteri, dan diisi suara burung jenis lain membuat lagu-lagu yang dilantunkan burung ini mampu membius pendengarnya. Namun harganya yang selangit, membuat si cucak rowo ini menjadi 'barang merah'. Karena harga cucak rowo ini mencapai jutaan, bahkan hingga puluhan atau belasan juta untuk yang sudah jadi, maka tak sedikit orang yang hanya mendengar kemasyuran kicauannya yang istimewa tanpa pernah bisa melihat sendiri bentuk burungnya.  Hal ini sering dimanfaatkan oleh pedagang burung nakal yang tega menipu pembeli yang notabene adalah pemula di bidang perburungan dengan menjual cucakrawa palsu. Tentang cucak rowo palsu ini akan saya tulis di postingan yang lain. Memang, bagi pemula akan lebih baik jika mau beli cucak rowo lebih baik beli ke panangkarnya langsung. Beli cucak rowo di penangkarnya dalam bentuk cucak rowo muda atau cucak rowo bakalan, selain harganya lebih murah dari yang sudah jadi, ada seni tersendiri saat merawat burung cucak rowo yang masih muda menjadi burung dewasa yang rajin berkicau.

Kali ini saya ingin menulis tentang cucak rowo yang asli. Cucak raowo, atau dalam bahasa latin disebut Pycnonotus zeylanicus, oleh orang melayu disebut sebagai burung barau-barau, di manca negara atau dalam bahasa inggris disebut dengan nama Straw-headed Bulbul ( bul-bul kepala jerami ), dikarenakan bagian kepala burung cucak rowo ini berwarna coklat kekuningan seperti warna jerami. Ciri atau bentuk fisik burung barau-barau alias cucakrowo ini adalah sebagai berikut:

Lihat suara kicauan Cucak rowo y ang merdu dengan klik link ini
  • Mahkota (sisi atas kepala) dan penutup telinga berwarna jingga- atau kuning-jerami pucat.
  • Setrip malar di sisi dagu dan garis kekang yang melintasi mata berwarna hitam. 
  • Sayap dan ekor kehijauan atau hijau coklat-zaitun. 
  • Dagu dan tenggorokan putih atau keputihan; leher dan dada abu-abu bercoret putih.
  • Perut abu-abu, dan pantat kuning.
  • Iris mata berwarna kemerahan, paruh hitam, dan kaki coklat gelap.
  •  Ukuran tubuh rata-rata (bila diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) kurang lebih berkisar antara 28 cm.

Habitat  cucak rowo ini biasa ditemukan di rawa-rawa, di sekitar sungai, atau di tepi hutan. Warna bulunya sangat cocok sebagai kamuflase, olehkarena itu susah bagi kita untuk melihatnya di alam liar ( apalagi populasinya kian menyusut) dan hanya akan terdengar kicauannya yang indah, bervariasi dan lantang.

Lihat suara kicauan Cucak rowo y ang merdu dengan klik link ini